Jokowi memiliki tradisi mengenakan baju adat Nusantara yang berbeda setiap kali menghadiri sidang tahunan MPR-RI. Busana yang dipilihnya saat menyampaikan pidato kenegaraan tahunan itu bahkan selalu dinantikan masyarakat.
Banyak yang ikut bangga saat pakaian adat daerahnya menjadi pilihan Presiden Joko Widodo untuk dipakainya.
Namun pimpinan negara kita ini juga memastikan untuk selalu mengganti busananya setiap tahun untuk memperkenalkan kekayaan budaya setiap daerah yang tentunya unik dan kaya makna.
Berbagai baju adat Jokowi di agenda sidang tahunan MPR
Tradisi baju adat Jokowi yang dipakai di agenda sidang tahunan MPR terbukti sukses meningkatkan minat masyarakat akan kekayaan budaya lokal.
Seperti baju adat Paksian asal Bangka Belitung yang dipakai tahun ini, banyak yang kemudian mulai mengenal beragamnya busana dari berbagai budaya Nusantara.
Agaknya, penting untuk mengenang kembali berbagai baju adat yang pernah dipakai Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan.
1. Baju adat Bugis
Jokowi mengenakan pakaian adat dari Suku Bugis saat menghadiri sidang tahunan MPR tahun 2017. Pakaian pria asal Solo itu berupa sarung songket bernuana oranye dan merah marun keemasan, dengan atasan hitam dan songkok khas Bugis berwarna emas.
Sedangkan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, yang memiliki darah Bugis, malah mengenakan baju adat Jawa. Agaknya kedua pimpinan negara itu sepakat untuk bertukar pakaian adatnya untuk momen istimewa itu.
2. Baju adat Sasak
Baju adat Sasak dari Nusa Tenggara Barat (NTB) jadi pilihan Jokowi untuk Sidang Bersama DPD-DPR pada Agustus 2019 lalu. Pakaiannya berwarna cokelat dengan bawahan kombinasi hitam, emas, dan oranye yang merupakan busana pemimpin dalam budaya Lombok.
Kepalanya dihiasi mahkota yang disebut “asapuk” sedangkan songket yang dipakainya bermotif Subahnale.
3. Baju adat Sabu
Pakaian adat dari Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT), dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2020. Pakaian adat itu terdiri dari topi, kain tenun menyilang
di bagian dada dan digunakan untuk sarung. Penampilannya juga dilengkapi dengan aksesoris berupa kalung dan sabuk yang juga berwarna emas.
Warna emas pada kain khas pulau Sabu itu semakin tampak semakin tegas lantaran dipadankan dengan kemeja hitam lengan panjang pada bagian dalam Karena kondisi saat itu sudah masuk masa pandemi, Jokowi juga mengenakan masker hitam yang senada dengan pakaian adatnya. Busana tersebut dipilih karena sarat dengan prinsip egaliter dalam penggunaannya.
Semua kalangan, tanpa mengenal kelas sosial, mulai dari rakyat kecil hingga bangsawan, dapat mengenakan pakaian adat itu dalam acara apapun.
4. Baju adat Baduy
Terkesan sederhana namun juga tak kalah bermakna, baju adat Baduy dipilih Jokowi untuk dipakai di sidang tahunan MPR-RI pada 2021 lalu. Penampilannya terdiri dari pakaian kutung lengan panjang atau jamang sangsang berwarna hitam.
Kepalanya dihiasi dengan telekung atau ikat kepala hasil tenun masyarakat Baduy berwarna biru, serta tas selempang yang khas dari suku tersebut. Pakaian adat Baduy ini menyiratkan banyak hal khususnya soal kesederhanaan dalam suasana pandemi dan refleksi diri (muhasabah) atau olah batin (tirakat) di tengah hiruk pikuknya zaman.
Presiden Jokowi sengaja menggunakannya untuk menghormati nilai-nilai masyarakat Suku Baduy sekaligus menekankan pentingnya kesederhaan di masa sulit seperti pandemi Covid-19 yang lalu.
Demikianlah ulasan diatas mengenai ragam pakaian adat yang di gunakan oleh pak jokowi di acara tahunan MPR-RI 2022.