Waspadai! Gorengan Tidak Cocok untuk Buka Puasa, Ini Alasannya!

Gorengan

Buka puasa selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, terutama di Indonesia. Makanan yang bercita rasa renyah seperti gorengan seringkali menjadi menu favorit. Namun, tahukah kamu bahwa gorengan ternyata tidak cocok untuk buka puasa?

Gorengan memiliki kandungan kalori yang tinggi, seringkali kaya akan natrium, serta mengandung lemak jenuh. Selain itu, terdapat beberapa alasan mengapa hidangan renyah ini tidak cocok untuk disantap saat buka puasa.

1. Membuat gangguan pencernaan

Gorengan dapat membuat gangguan pencernaan. Puasa belasan jam sehari dapat mengistirahatkan pencernaan. Ketika perut tiba-tiba dibebani dengan makanan berminyak yang sulit dicerna, sistem pencernaan akan bekerja ekstra keras dan bisa membuat asam lambung naik, perut kembung atau tidak nyaman, bahkan sampai sakit perut.

2. Lemas atau mengantuk

Makan gorengan setelah berpuasa sehari bisa membuat kamu lemas atau mengantuk. Setelah berpuasa, tubuh membutuhkan makanan yang ringan dan mudah dicerna. Jika kamu mengonsumsi gorengan yang sulit dicerna, kamu rentan mengalami lemas atau mengantuk setelah makan.

Baca Juga:   Meredakan Penderitaan Lambung: 5 Manfaat Luar Biasa Puasa Bagi Kesehatan Lambung

3. Meningkatkan kolesterol darah

Lemak jenuh dalam makanan berminyak cenderung tinggi karena proses pembuatannya melibatkan penggorengan dengan minyak panas. Konsentrasi lemak jenuh yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

4. Meningkatkan tekanan darah

Gorengan biasanya dibuat dengan tambahan garam atau penyedap yang tinggi natrium. Mengonsumsi makanan dengan asupan natrium dan garam yang tinggi dapat meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi karena dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Oleh karena itu, sebaiknya kamu memilih menu yang lebih sehat untuk membatalkan puasa. Beberapa pilihan menu buka puasa yang sehat dianjurkan berupa cairan dan karbohidrat kompleks dengan porsi yang tidak berlebihan seperti minum segelas air putih, tiga butir kurma, Seperti kacang tanah panggang atau direbus, almond panggang atau direbus, edamame, satu porsi sayuran bayam yang kaya akan vitamin A, C, K, folat, zat besi, dan kalsium, yogurt, dan buah-buahan, dapat dipilih sebagai menu buka puasa yang lebih sehat.

Baca Juga:   Tips Ampuh Merawat Anak dari Panas Dalam: 5 Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Setelah menyantap beberapa pilihan hidangan buka puasa yang lebih sehat, disarankan untuk menunggu beberapa saat sebelum memakan hidangan utama setelah shalat magrib. Dengan cara ini, tubuh dapat beradaptasi dengan makanan dan perut dapat merasa lebih nyaman, serta kesehatan tubuh dapat terjaga. Yuk, mulai ubah pilihan makananmu untuk buka puasa menjadi lebih sehat dan nyaman!

Baca Juga Berita Terbaru Lainnya di Google New

Avatar Koran Fakta
Editor Koran Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.