Salah satu budidaya yang menguntungkan adalah budidaya jamur. Selain menguntungkan, budidaya ini juga cocok untuk pemula karena tidak terlalu merepotkan, tidak butuh terlalu banyak bahan dan cara budidaya jamur juga cukup mudah dipelajari.
Bagi Anda para pemula yang tertarik memulai budidaya jamur khususnya jamur tiram, di sini kita akan bagikan tips, trik dan tutorial lengkapnya. Let’s check these out!
Cara Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula
Anda yang ingin mendapatkan tambahan penghasilan dengan budidaya jamur, Anda bisa mulai membudidayakan jamur tiram di rumah. Berikut tutorial 6 cara budidaya jamur tiram di rumah untuk pemula yang bisa diterapkan :
Mempersiapkan bibit jamur tiram
Dalam cara budidaya jamur tiram, hal yang pertama kali perlu disiapkan adalah bibitnya. Pastikan agar Anda memilih jamur tiram yang bagus dan berkualitas.
Mengenai dimana tempat membeli jamur tiram, kini sudah ada banyak petani jamur dan bahkan toko bibit pertanian yang menjual bibit jamur tersebut. Harganya pun bervariasi. Bahkan bibit jamur tiram juga ada yang dijual secara online.
Siapkan kumbung
Kumbung merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Baglog merupakan media tanam untuk meletakkan bibit jamur nantinya. Kumbung ini perlu disiapkan dalam budidaya jamur.
Kumbung sendiri biasanya berupa bangunan atau sebuah ruangan yang di dalamnya berisikan rak untuk meletakkan baglog yang dibuat masing – masing 2 – 3 tingkat dengan lebar 40 cm dan panjang 1 meter. Pastikan terbuat dari bahan kayu. Ruangan ini harus memiliki kemampuan menjaga suhu dan tetap lembab agar jamur bisa tumbuh subur sehingga dindingnya biasa terbuat dari papan sementara atapnya menggunakan genteng.
Bersihkan kumbung sebelum ditanami
Sebelum memasukkan baglog ke dalam kumbung, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan cara budidaya jamur tiram untuk pemula ini yaitu :
- Membersihkan kumbung dan rak dari kotoran
- Memastikan dilakukannya pengapuran serta sekaligus penyemprotan zat fungisida pada kumbung bagian dalam
- Setelah pengapuran dan penyemprotan, kumbung perlu didiamkan 2 hari sebelum baglog dimasukkan
- Kalau baunya sudah dipastikan hilang, baglog perlu dimasukkan untuk ditumbuhkan dan pastikan bahwa seluruh bagian permukaannya telah tertutupi dengan serabut putih
Lakukan penyiapan baglog
Jamur tiram merupakan jamur kayu dan bahan utama baglog yang perlu disiapkan adalah serbuk gergaji. Baglog kemudian dibungkus dengan plastik berbentuk silinder yang salah satu ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur akan tumbuh menyembul keluar.
Menyusun dan merawat baglog
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menyusun baglog di dalam rak yaitu diletakkan secara vertikal dan juga secara horizontal. Jika disusun secara vertikal artinya lubang baglog dibuat menghadap ke atas. Kemudian jika disusun secara horizontal maka lubang baglog dibuat menghadap ke arah samping.
Kedua cara penyusunan baglog ini memiliki kelebihan masing – masing. Jika baglog tersusun horizontal, kelebihannya memang lebih banyak salah satunya membuat jamur aman dari siraman air. Namun kekurangannya membutuhkan ruang yang lebih banyak.
Selain penyusunan yang harus diperhatikan, perawatan baglog juga harus diperhatikan mulai dari membuka cincin dan kertas penutup baglog, memotong ujung baglog untuk memberikan ruang tumbuh yang jauh lebih lebar, menyiram dengan menggunakan sprayer.
Pemanenan jamur tiram
Setelah semua cara budidaya jamur di atas diterapkan, terakhir yang menjadi sangat ditunggu – tunggu dalam proses budidaya adalah pemanenan. Jika perawatannya baik, baglog jamur dapat dipanen 5 – 8 kali selama 2 mingguan.
Pemanenan dilakukan pada jamur yang telah mekar dan membesar. Biasanya baglog dengan bobot 1 kg menghasilkan jamur sebanyak 0,7 – 0,8 kg. Setelah dipanen, baglog bisa dijadikan bahan kompos.
Demikian metode dan 6 cara budidaya jamur yang perlu Anda tahu dan pahami. Semoga menjadi informasi yang menginspirasi dan memberi manfaat untuk semua pihak khususnya bagi Anda yang tertarik budidaya jamur.